28 Maret 2023

Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar pada Senin (19/12/22) meninjau langsung lokasi terjadinya bencana dan lokasi dibangunnya Huntara di Desa Karanggintung Kecamatan Gandrungmangu

CILACAP – Sebagai tindak lanjut atas bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Pemkab Cilacap beserta stakeholder terkait membangun Hunian Sementara (Huntara) sejumlah 24 unit untuk 24 Kepala Keluarga yang rumahnya terdampak bencana. Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar pada Senin (19/12/22) meninjau langsung lokasi terjadinya bencana dan lokasi dibangunnya Huntara.

Dalam peninjauan ke lokasi bencana, Pj. Bupati bersama dengan Forkopimda Kabupaten Cilacap juga melakukan penanaman pohon trembesi dan nantinya lokasi bencana akan dijadikan sebagai komplek perhutanan. Huntara ini sendiri dibangun dengan konsep Edukatif dengan membuat bentuk dari huntara tersebut nyaman dan menarik sehingga dapat menjadi wisata edukasi bencana.

“Rumah ini ukurannya 5×5 meter, dengan dua kamar dan dapur kemudian nanti diatas akan dibuat semacam kamar untuk anak. Untuk fasilitas umum nanti bersifat komunal atau umum yaitu MCK dan mushola karena memang ini bersifat sementara,” ucap Pj. Bupati saat ditemui disela peninjauan.

Meski bersifat sementara, warga masyarakat dianjurkan untuk tinggal di huntara dan tidak kembali ke rumahnya untuk menghindari resiko terjadinya pergeseran tanah lanjutan. Pj. Bupati juga memerintahkan kepada Camat, Lurah serta dinas terkait untuk mengedukasi masyarakat yang masih belum bersedia untuk tinggal di huntara nantinya.

“Himbauannya kepada seluruh warga yang terdampak bencana ini saya mohon untuk segera menempati huntara ini untuk keamanan kita semua, jangan sampai dengan ego, ketidakmauan dan ketidaktauan menjadi ada korban jiwa. Maka harus terus edukasi kepada masyarakat bahwa tempat lama sudah tidak boleh dihuni lagi dan huntara ini juga nyaman dan aman,” tegasnya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wijonardi mengatakan bahwa pembangunan Huntara yang telah dimulai sejak 24 Oktober 2022 yang lalu tersebut akan selesai dalam kurun waktu kurang lebih satu setengah bulan lagi. Pembangunan huntara ini melibatkan berbagai pihak diantaranya unsur Pemkab, TNI, POLRI, BUMN, BUMD, lembaga dan organisasi Masyarakat, relawan serta masyarakat sekitar.

“Sebelum dibangunnya huntara ini, masyarakat terdampak tinggal di pengungsian dengan tenda seadanya. Mereka sudah tidak ingin tinggal disana lagi sehingga kesiapan mereka untuk tinggal di huntara ini sudah kita edukasi, makanya mereka hampir setiap hari juga ikut membantu dalam pembangunan huntara ini. Karena ini demi mereka sendiri juga agar mendapat tempat lebih baik,” jelasnya.

Dalam peninjauan tersebut, Pj. Bupati juga memberikan bantuan berupa sembako kepada warga masyarakat terdampak serta memberikan edukasi secara langsung dan berdialog dengan para warga masyarakat. (hen)