18 April 2024

Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar membuka acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) Pelajar dan Umum XXVII Tingkat Kabupaten Cilacap Tahun 2023 di Pendopo Wijayakusuma Cakti pada Selasa (14/02/23).

CILACAP – Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar membuka acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) Pelajar dan Umum XXVII Tingkat Kabupaten Cilacap Tahun 2023 di Pendopo Wijayakusuma Cakti pada Selasa (14/02/23). Pembukaan ditandai dengan pengalungan tanda peserta secara simbolis oleh Pj. Bupati Cilacap kepada perwakilan peserta.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan dalam laporannya bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya acara tersebut diantaranya adalah untuk menumbuhkembangkan dan memperluas wawasan keagamaan serta meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Dengan harapan untuk lebih memiliki rasa cinta tanah air dan cinta negeri. Kemudian melestarikan seni dan budaya al-Qur’an bagi masyarakat, meningkatkan motivasi bagi pelajar dan masyarakat untuk mempelajari al-Qur’an serta meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan al-Qur’an,” jelasnya.

Peserta MTQH Pelajar XXVII Tingkat Kabupaten Cilacap Tahun 2023 berasal dari 23 Kafilah Kecamatan se-Kabupaten Cilacap sebanyak 239 orang kecuali Kecamatan Kampung Laut. Cabang Musabaqoh diantaranya yaitu Cabang Tilawah Al Qur’an, Cabang Hafidz Al Qur’an, Cabang Tafsir Al Quran, dan Cabang Musabaqah Hadist Nabi SAW.

Pj. Bupati mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan yang positif ini dan berpesan kepada Dewan Hakim dan Panitera MTQ yang telah dikukuhkan dalam acara tersebut agar menjaga integritas dan obyektifitas dalam memberikan penilaian kepada peserta.

“Karena Tilawatil Al Qur’an lebih kepada disamping benar tajwidnya, iramanya dan suaranya indah. Keindahan ini terkadang subyektif, jadi itu yang harus disepakati oleh hakim bahwa ukuran keindahan itu seperti apa ?,” pesan Pj. Bupati.

Pj. Bupati juga menyampaikan bahwa nantinya penilaian dari dewan juri akan memberikan pengalaman yang mendalam bagi para peserta karena nantinya hasil yang diterima menjadi sangat berharga untuk masa depan para peserta.

“Bahwa ketika bicara kompetisi itu melibatkan perasaan, apalagi anak-anak. Anak-anak itu lebih sensitif, kalau diberikan pemahaman seperti orang dewasa mungkin sulit. Sehingga penilaian harus jelas dan disampaikan kepada peserta serta harus obyektif sesuai kesepakatan dewan hakim,” kata Pj. Bupati. (hen)