21 Mei 2024

Pj. Bupati Cilacap Awaluddin Muuri bersama petani Kedungreja.

CILACAP –Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2024 sejumlah 26.441,841 ton pupuk Urea, 14.141,315 ton pupuk NPK (Nitrogen, Phosphat, dan Kalium), dan 2 ton untuk pupuk NPK FK. Alokasi tersebut dirasakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan, pada saat laporan kegiatan Sosialisasi Mekanisme Penebusan Pupuk Bersubsidi tahun 2024 dan pelaksanaan kegiatan Tebus Bersama di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kedungreja pada Minggu (5/5/2024).

Ia menyatakan bahwa saat ini tambahan alokasi pupuk bersubsidi sudah direalisasikan dan masuk kedalam e-alokasi. Untuk penyaluran/penebusan masih menunggu alokasi dari provinsi dan akan ditindaklanjuti dengan penerbitan SK Bupati tentang penambahan alokasi pupuk bersubsidi. Ia tidak memungkiri masih adanya permasalahan terkait pupuk bersubsidi.

“Permasalahan umum berkaitan dengan pupuk bersubsidi yang sering muncul antara lain adalah kelangkaan pupuk bersubsidi di kios, harga pupuk tidak sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi), penjualan pupuk tidak sesuai wilayah kerja, petani yang belum ter update/upload dalam e-alokasi, sehingga tidak mendapatkan pupuk bersubsidi, serta Kartu Tani yang belum tercetak,” kata Susilan.

Untuk itu pihaknya mewajibkan kepada kios untuk melakukan stok pupuk bersubsidi, sehingga pada saat dibutuhkan oleh petani pupuk tersedia. Selain itu menghimbau kepada KPL (kios pupuk lengkap) agar menjual pupuk bersubsidi sesuai dengan HET dan apabila ada kenaikan harga karena hal lain (biaya antar, biaya bongkar, dsb) masih diharga yang wajar.

“Kami menghimbau agar tidak menjual pupuk diluar wilayah kerja, mengedukasi dan mensosialisasikan kepada gapoktan/poktan/petani melalui binwil masing-masing terkait batas waktu upload e-alokasi, dan koordinasi dengan pihak BRI terkait percepatan penerbitan kartu tani,” tambah Susilan.

Pj. Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, yang hadir pada acara tersebut menyampaikan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang sering muncul terkait dengan pupuk bersubsidi, Dengan adanya penambahan alokasi, tidak hanya mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap.

“Dengan adanya kegiatan tebus bersama pupuk bersubsidi ini, tentu diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, serta meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi secara keseluruhan,” kata Awaluddin.

Sebagai informasi, penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap sampai dengan bulan Maret 2024 sebanyak 7.581.326 Kg (29%) pupuk Urea dan 3.906.729 Kg (28%) untuk pupuk NPK. Untuk wilayah Kecamatan Kedungreja dengan alokasi Urea 1.718.346 Kg dan NPK 864.683 Kg, penebusan pupuk bersubsidi sampai dengan bulan Maret 2024 sebanyak 107.741 Kg pupuk Urea dan14.247 Kg pupuk NPK. HET pupuk bersubsidi jenis Urea adalah Rp2.250/kg, NPK Rp2.300/kg, dan NPK FK Rp3.300/kg.

Komoditas yang mendapat subsidi pemerintah melalui pupuk adalah padi, jagung dan kedelai untuk tanaman pangan. Sedangkan hortikultura adalah bawang merah, bawang putih dan cabai dan perkebunan meliputi kopi, kakao dan tebu.

Mekanisme penebusan pupuk bersubsidi bisa dilakukan dengan menggunakan Kartu Tani atau secara manual dengan I-Pubers bagi bagi petani yang belum mendapatkan kartu tani sedang dalam proses. Selain itu juga bisa diwakilkan kepada keluarga atau kelompok. Kartu Tani juga bisa dimigrasikan ke I-Pubers.